Monday 19 October 2015

Jual Rok Batik Tie Dye Murah Anti Luntur di Bogor

Anda mencari Rok batik tie dye Pekalongan murah anti luntur di Bogor? Hubungi 08158050888.
Promo harga grosir tiap pembelian 1 seri (5 warna).


Rok Batik Tie Dye


Size Rok

Kami juga menyediakan gamis batik tie dye jumputan murah yang full color dan cantik.

Info lebih lanjut hubungi :
www.djawacraft.blogspot.com
Pin 52246CAD
Wa 08158050888


Monday 2 March 2015

COLOR part 1



Warna adalah suatu bentuk cahaya atau radiasi gelombang elktromagnetik, yang dihasilkan dari cahaya matahari yang berwarna putih murni. Oleh karena itu, kita tidak dapat melihat warna dalam ruangan yang gelap tanpa cahaya

Cara paling populer untuk memahami pembagian warna dengan menggunakan lingkaran warna (color ring). Pada lingkaran warna dasar terdapat 12 warna yang terbagi atas warna-warna primer, sekunder dan tersier




*Warna Primer
Disebut warna primer karena warna ini tidak dapat diperoleh dari campuran warna-warna lainnya. Warna Primer terdiri dari 3 warna utama, yaitu merah, biru dan kuning





*Warna Sekunder
Warna sekunder diperoleh dengan mencampur 2 warna primer





*Warna Tersier
Warna ini diperoleh dengan mencampur warna sekunder dan warna di seblahnya, pada lingkaran warna.


Sumber :  Majalah Serial Rumah Spesial, edisi Kombinasi Warna

Sunday 1 March 2015

Why Tie Dye..?




Motif jumputan atau yang lebih dikenal dengan tie dye nampaknya masih menjadi tren. Motif-motif tie dye yang unik dan aneh seperti motif garis, rose, spiral, sasirangan dan abstrak akan banyak muncul meramaikan trend fashion busana muslim Indonesia.

Dengan banyaknya designer fashion muslim yang bermunculan mengakibatkan tingginya tingkat persaingan tren fashion di Indonesia. Namun demikian busana muslim motif Tie dye tetap menjadi pilihan dan memiliki penggemar setia 


Sebenarnya kenapa sih kita pilih tie dye..?

1. Teknik Pewarnaan Indigasol

Zat warna Indigosol memiliki warna dasar muda dan mudah larut dalam air dingin. Sedangkan hasil pewarnaan menggunakan tekhnik ini diantaranya :

  • Warna tidak cepat pudar
  • Warna tidak luntur
  • Warna lebih tajam 



2. Warna tie dye bermacam-macam namun selalu mengikuti tren warna yang sedang in



3. Motifnya beraneka rupa
#baca Motif Tie Dye



4. Kain yang digunakan berbahan dasar katun yang adem, menyerap panas dan mudah diatur, misalnya:
  • Sifon
  • Crep jeruk
  • Santung / rayon super
  • Combed
  • Spandek
  • Katun Candi mekar
  • Katun primisima


5. Hasil produksi Tie dye beraneka rupa
  • dress
  • khimar
  • mukena
  • celana
  • t-shirt
  • rok
  • bolero









Saturday 28 February 2015

Motif Tie Dye


Tie dye yang saat ini banyak digemari para pecinta fashion merupakan hasil perpaduan warna warna textil yang berQulitas. Inilah yang membuat orang tertarik akan keunikan warna dan motifnya.


Dengan menggunakan tekhnik Indigasol, warna yang digoreskan pada bahan akan menghasilkan warna yang lebih tajam, tidak cepat pudar dan tidak luntur. Hingga setiap kali muncul karya terbaru dari pengrajin Tie dye, bisa dipastikan akan membuat mata takjub dengan keindahan warnanya..

Nah ini dia motif motif tie dye yang bikin kita tertarik dengan keindahan komposisi warnanya, diantaranya:

1. Motif Spiral

2. Motif  Rose



3. Motif Garis



4 Motif Sasirangan


5. Motif Abstrak


Apa itu TIE DYE..?



Istilah tie dye tetasa kurang familiar di telinga banyak orang. Namun bagi pengamat fashion Indonesia, tidak asing lagi dengan istilah ini. Istilah tie dye digunakan untuk menyebut suatu teknik pewarnaan sekaligus motif pada kain. Dalam terjemahan bahasa Inggris tie dye artinya celup ikat ( tie artinya ikat dan dye berarti celup ). Di Indonesia sendiri, istilah tie dye jarang digunakan karena kita menyebut kain dengan teknik yang sama sesuai dengan beberapa istilah dari berbagai provinsi di Indonesia. Misalnya :

  • Masyarakat Palembang menyebut kain ini dengan istilah Pelangi
  • Masyarakat Banjarmasin menyebut Sasirangan
  • Masyarakat Jawa menggunakan istilah Tritik untuk kain yang sama

Secara keseluruhan kain ini lebih populer di Indonesia dengan sebutan jumputan atau ikat.
Perancang Dian Pelangi memakai teknik ini untuk rancangan busana muslimnya. Sedangkan pelopor kain ikat atau jumputan di Indonesia sendiri adalah Ghea Panggabean dan Carmanita. Bahkan sampai saat ini mereka konsisten mempertahankan teknik ini sebagai ciri khas koleksi tie dye rancangannya.

Untuk mendapatkan motif yang unik dan beragam, biasanya para pengrajin menyisipkan biji – bijian, dedaunan, batu, kerikil, ranting pohon, dan berbagai material lain untuk menambah ke8indahan kain yang telah dilipat, dijahit mengikat, dijepit ataupun usaha perintang warna lainnya untuk menghindari bagian tersebut dari sapuan rendaman celupan warna. Hasinya tentu saja sangat memuaskan.  Motif unik yang beragam, abstrak, dan ekslusif karena corak antara kain yang satu dengan lembaran kain yang lain tak ada yang serupa walaupun melalui proses yang sama membuat kain tie dye menjadi begitu terkenal dan fenomenal.


Editor
Djawa Craft
Tie Dye Specialist
Pin 52246cad
wa 0857 8050 8808
FP Djawa Craft

Thursday 26 February 2015

Tips Merawat Batik






Baju Batik yang kita miliki terkadang cepat sekali berubah warnanya menjadi pudar. Padahal pertama kali kita ingin membeli karena tertarik dengan motif batik dan perpaduan warnanya. Namun belum juga 1 bulan dibeli, warnanya sudah berubah lebih muda dan tidak menarik lagi.

Nah.. supaya baju batik yang kita beli tahan lama dan warnanya tidak pudar, simak tipisnya ya..

Tips perawatan Batik

Proses Pencucian
  1. Pisahkan batik dengan pakaian yang lain. Agar pelepasan sisa pewarnaan dari batik tidak mengenai baju yang lain.
  2. Gunakan Lerak (sabun pencuci batik) yang sifatnya tidak melarutkan warna batik. Jika tidak memiliki lerak, bisa menggunakan shampoo ato sambun cuci baju dengan konsentrasi yg kecil (encer)
  3. Hindari mencuci dengan mesin cuci, keren akan merusak texture kain batik
  4. Tidak terlalu lama mencuci batik. Setelah direndam dalam air lerak/ shampoo/ sabun cuci baju beberapa saat saja, kemudian ambil dan bilas segera

Lerak pencuci batik
Proses Penjemuran
  1. Jemur batik dengan posisi baju terbalik (baju bagian dalam dibalik untuk bagian luar yg terpapar sinar)
  2. Hindari batik terpapar sinar matahari secara langsung. Jemur batik di tempat teduh, cukup diangin anginkan saja. 



Proses penjemuran produksi tie dye



Proses Finishing
  1. Hindari menyetrika secara langsung (menyetrika bagian luar baju). Menyetrika bisa dilapisi dengan selebar kain ato setrika bagian dalam baju. Terutama untuk kain batik yang tipis dan texture nya halus. Seperti sutra, sifon, Crep, spandek, ATBM, dolbi
  2. Gunakan setrika dengan panas sedang
  3. Sebaiknya tidak menggunakan semprotan pewangi pakaian. Terkadang ada bahan batik yang tidak cocok dengan bahan dasar obat pewangi pakaian.


Proses Perawatan
  1. Penyimpanan batik dalm lemari pakaian, bisa ditambahkan akar wangi. Fungsinya supaya terhindar dari serangga.
  2. Untuk batik berupa kain panjang yang penggunaannya jarang, sesekali bisa dikeluarkan dari lemari, sekedar untuk diangin anginkan. Agar tidak lembab dan berjamur..


Sudah tau kan cara merawat batik.. Yuuk dicoba...
Semoga batik nya awet dan kita makin senang menggunakan batik...

Cintai BATIK INDONESIA..




Posted by
DjawaCraft
Pin  52246CAD 
Wa. 0857 8050 8808
FB.  Djawa Craft
FP.  Djawa Craft
IG   Djawa Craft

Tuesday 24 February 2015

Belajar Membatik Dari Usia Dini


Kecil kecil Pintar Membatik


Kedengaranya luar biasa ya klo anak anak bisa membatik... karena seperti kita tahu, membatik biasa dilakukan oleh orang orang dewasa diwilayah perkampungan penduduk, terutama di daerah kota Pekalongan, Yogyakarta dan Solo. Tapi... kali ini yang membatik adalah anak anak SD kelas 3 di sekolah Alam Bogor...!!! gak percaya..? 

Siswa Kelas 3 Sekolah Alam Bogor

Tepatnya pada hari Selasa 17 Februari 2015 Djawa Craft didaulat untuk memberikan workshop membatik kepada 72 anak kelas 3 Sekolah Alam Bogor. Kegiatan ini diselenggararakan dalam rangka melestarikan kebudaayan Bangsa, dengan mengusung tema “pengenalan Batik Bogor dilingkungan sekolah”

Siswa siswi Sekolah Alam Bogor nampak sangat menikmati dengan proses membatik dari awal hingga akhir kegiatan. Dan hampir semua siswa mengexpresikan kegiatan membatik dengan kata “seruuu..”



Mengulas sedikit tentang membatik yang sudah menjangkau siswa siswi sekolah mulai dari taman kanak kanak hingga sekolah menengah, kegiatan ini mulai dikenalkan sejak awal tahun 2010. Mereka diajarkan membatik secara bertahap dengan piranti yang lebih sederhana.

Beberapa alat dan bahan membatik yang biasanya digunakan dalam jumlah dan ukuran yang besar, diubah menjadi bentuk yang serba mnimalis. Misalnya penggunaan kain sebagai media membatik yang biasanya menggunakan kain dengan ukuran 1x2meter, kini hanya menggunakan kain berpigura kayu ukuran 25x25 cm. Pun demikian dengan penggunaan wajan dan kompor sebagai alat untuk memanaskan lilin/malam juga menggunakan ukuran yang serba mini.

Ada beberapa tahap yang harus dikerjakan oleh siswa diantaranya:
1. Membuat gambar pola batik
Bisa berupa gambar hewan, tanaman, alat transportasi ato tokoh kartun yang disukai anak-anak



2. Memanaskan Lilin di wajan menggunakan kompor



3. Proses nyamplung
Menebalkan gambar pola dengan lilin cair menggunakan canting



4. Proses pewarnaan
Siswa menggoreskan warna yang dikehendaki ke gambar pola yang sudah ditebalkan dengan lilin. Proses nyamplung dilakukan agar pewarnaan tiap pola gambar tidak tercampur warnanya. Karena lilin tersebut akan membatasi tiap bagian gambar sehingga tidak tertembus warna



5. Proses Pengeringan
Kanvas yang sudah diwarna dikeringkan dibawah sinar matahari hingga beberapa saat. Ini merupakan proses terakhir dari belajar membatik bagi siswa sekolah. Sedangkan proses pencucian batik dengan air mendidih yang fungsinya untuk melepaskan lilin yang menempel pada kain dirasa kurang aman untuk dipraktekan siswa dan butuh watu lama untuk proses pengeringanya sebelum pencucian.



Dengan kegiatan ini diharapkan generasi muda yang masih belia ini akan mengenal kebudayaan Asli Indonseia. Sehingga nantinya mereka bisa meneruskan dengan kreatifitas yang lain yang terkait dengan membatik. Karena kalo bukan kita yang melestarikan, siap siap saja jika suatu saat Batik akan diakui oleh negara luar sebagai kebudayaan mereka..


Original shared by
Djawa Craft
     Tie Dye Specialist
     Pin 52246CAD
     FP Djawa Craft
     G+ DjawaCraft

    Wa 0857 8050 8808












Sunday 22 February 2015

Mengenal Batik Tradisional

BatikTradisional

Batik merupakan seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam/ lilin. Batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer awal abad 19. Batik yang dihasilkan pada saat itu mayoritas adalah batik tulis. Sedangkan batik cap baru dikenal sekitar tahun 1920-an.

Batik sebagai kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan menjadi bagian dari budaya Indonesia, khususnya pulau Jawa. Perempuan-perempuan Jawa pada masa itu menjadikan keterampilan membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pekerjaan membatik merupakan pekerjaan eksklusif perempuan. Pendapat ini bertahan hingga ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. 

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik Cirebon bermotif mahluk laut

Batik untuk pertama kali nya diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan para penjajah.
Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa. Bangsa penjajah Eropa  memberikan corak bebungaan seperti bunga tulip dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru.
Sedangkan Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.



Batik Buketan asal Pekalongan dengan desain pengaruh Eropa


Batik Jawa Hokokai, 1942-1945



Batik Tiga Negeri




Batik Buketan

Batik Lasem


Jenis Batik
Dahulu Batik hanya dikenal dengan batik Tulis. Berkembanganya kemajuan dan tekhologi mengakibatkan proses membatik menjadi lebih beragam, diantaranya :

  1. Batik tulis
  2. Batik cap
  3. Batik printing
  4. Batik jumputan (tie dye)
  5. Batik lukis